mediapiti.com – Pasti kalian banyak yang bertanya-tanya. Siapasih Jusuf Hamka? Mengapa namanya dikenal banyak orang? Namanya sangat terkenal di Indonesia karena crazy rich yang dermawan. Mari kita simak profilnya sebagai berikut.
Jusuf Hamka seorang pengusaha di bidang konstruksi, khususnya di pembangunan jalan tol. Ia pemegang saham mayoritas PT Citra Marga Nusaphala Persada, yang mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia.
Nama Jusuf Hamka dikenal luas oleh netizen sebagai sosok crazy rich sejati. Kekayaan Jusuf Hamka yang berlimpah tidak membuatnya suka pamer di media sosial.
Jusuf Hamka selalu menampilkan kesederhanaan. Ia juga menulis moto di media sosial. “Banyak duit jangan sombong, gak banyak duit jangan bohong, gak punya duit jangan nyolong.”
Profil Jusuf Hamka
Mohammad Jusuf Hamka juga dikenal dengan nama Babah Alun. Lahir pada 5 Desember 1957 di Jakarta. Ia pengusaha Muslim Tionghoa-Indonesia.
Jusuf Hamka pernah menjadi bendahara tim kampanye nasional Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019. Beliau juga pernah menjadi staf khusus Menteri Sosial Gumiwang Kartasasmita.
Ia seorang mualaf. Beliau memeluk Islam pada usia 23 tahun pada tahun 1981 saat bertemu Buya Hamka. Saat itu, Jusuf Hamka melihat ada orang masuk Islam dan disyahadatkan di Masjid Al-Azhar. Alun langsung ke sana, bertemu Ustaz Zaimi, Sekretaris Masjid Agung Al-Azhar dan menyatakan niatnya masuk Islam.
Alun kemudian dibawa ke rumah Buya Hamka di Jalan Raden Fatah. Di bawah bimbingan Buya, Alun pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan namanya diganti oleh Buya Hamka menjadi Jusuf Hamka.
Jusuf menjadi mualaf tanpa penolakan dari keluarganya. Ia tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang cukup terpelajar. Orang tua Jusuf tergolong moderat. Ayahnya Dr. Joseph Suhaimi, S.H. (Jauw To Tjiang), seorang dosen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan ibunya Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan) seorang guru.
Nama Jusuf Hamka banyak disebut warganet sebagai sosok crazy rich sejati. Kekayaan Jusuf Hamka yang berlimpah tidak membuatnya suka pamer di media sosial dengan membeli barang-barang mewah. Dia dikenal sebagai sosok rendah hati.
Pada 2018, ia sempat menjadi sorotan karena menjual nasi kuning beserta lauk-pauknya dengan harga Rp 3.000 per porsi. Nasi kuning tersebut dijual di sebuah tenda bernama Warung Nasi Kuning Podjok Halal. Ia juga menyerahkan 10 hektare tanah miliknya sebagai lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Kekayaan Jusuf Hamka berasal dari bisnisnya di bidang jalan tol. Jusuf Hamka merupakan pemegang saham mayoritas PT Citra Marga Nusaphala Persada, yang mengoperasikan beberapa jalan tol besar di Indonesia.
Masa Kecil dan Pendidikan Jusuf Hamka
Jauh sebelum menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini, Babah Alun sapaan akrab Jusuf Hamka, telah menjalani hidup yang keras sejak kecil. Dia menghabiskan masa kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sepulang sekolah, ia sering menghabiskan untuk jualan berkeliling seiring hidup pas-pasan.
Segala jenis makanan, mulai es mambo hingga kacang-kacangan yang dibungkus plastik, pernah dijual di sekitar Masjid Istiqlal. Pendapatannya dari jualan keliling berkisar Rp 100 ribu.
Beranjak dewasa, pria keturunan Tionghoa ini melanjutkan pendidikan di beberapa perguruan tinggi, namun tidak diselesaikannya. Dalam beberapa kesempatan, Jusuf Hamka mengakui tak menyelesaikan kuliah karena tidak suka dengan formalitas.
Jusuf Hamka pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Bisnis Administrasi Columbia College, Kanada, dan Administrasi Negara FISIP Universitas Jayabaya.
Perusahaan Jusuf Hamka
Jusuf Hamka dikenal sebagai Raja Jalan Tol karena sebagian besar usahanya bergerak di bidang jalan tol melalui PT Citra Marga Nusaphala Persada. Jabatannya ada di sejumlah perusahaan. Di antaranya Komisaris Utama PT Mandara Permai, Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.
Berikut adalah ruas jalan tol yang dikelola perusahaan Jusuf Hamka :
1. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono Cawang – Tanjung Priok
Jusuf Hamka adalah pemilik konsesi dari ruas Tol Cawang – Tanjung Priok atau Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono merupakan ruas tol pertama yang menggunakan sistem layang dengan Teknik Sosrobahu di Indonesia. Jalan tol ini memiliki panjang hampir 15 km yang melintang dan melewati wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.
2. Tol Pelabuhan
Ruas tol pelabuhan merupakan sebuah ruas tol lanjutan dari Tol Ir. Wiyoto Wiyono dengan panjang 13 km yang melintasi Jakarta Utara. Ruas Tol Pelabuhan yang sudah beroperasi ini rencananya akan disambung dengan Tol Pelabuhan II yang dibangun oleh Jusuf Hamka. Ruas tol ini lebih dikenal sebagai Tol Ancol atau Pluit.
3. Jalan Tol Depok – Antasari
Ruas Tol Depok – Antasari juga merupakan kepemilikan dari Jusuf Hamka melalui entitas PT Citra Waspphutowa. Jalan tol ini sering disebut sebagai Jalan Tol Andara dan memiliki panjang kurang lebih 21 km dan menjadi salah satu ruas yang nantinya akan terkoneksi langsung hingga Kabupaten Bogor maupun ruas JORR II yang sedang dalam tahap konstruksi.
4. Ruas Tol Bogor Outer Ring Road
Jusuf Hamka juga memiliki konsesi ruas Tol Bogor Outer Ring Road yang memiliki panjang kurang lebih 11 km. Total investasi dari ruas jalan tol Bogor Outer Ring Road ini mencapai Rp1,6 Triliun dan telah selesai pada tahun 2009 silam.
5. Tol Soreang – Pasirkoja
Jalan tol terpanjang yang dimiliki Jusuf Hamka memiliki panjang dengan total 10,55 km dan menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Ruas Tol Soroja ini telah beroperasi sejak 2017 lalu dan memiliki akses yang sangat luar biasa mudah.
Jusuf Hamka memiliki konsesi jalan tol ini melalui anak perusahaan CMNP, yakni PT Citra Marga Lintas Jabar, sebesar 69,32%.
6. Jalan Tol Waru – Juanda
Seperti tidak ada habisnya, Jusuf Hamka juga memiliki ruas jalan tol di daerah Jawa Timur. Ia memiliki konsesi Jalan Tol Waru – Juanda sebesar 96,83% yang merupakan akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya. Selain Bandara Juanda, tol ini juga menghubungkan Kawasan Industri Rungkut dan memiliki panjang sekitar 12 km.
7. Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan
Jusuf Hamka melalui PT Citra Karya Jabar Tol menguasai konsesi lahan sebesar 51% di ruas tol sepanjang hampir 60 km ini. Jalan Tol Cisumdawu ini akan segera selesai pada awal 2022 karena masih mengalami kendala pembebasan lahan.
Baca juga : Jepang Izinkan Turis Masuk Mulai 10 Juni